Layaknya kisah dalam film hal yg gua rasa ini yg penuh dengan harapan.
Iya, harapan akan sebuah rasa yg begitu luarbiasa membelenggu, menghantui.
Entah bagaimana bisa gua sesuka ini dengannya. Setelah cukup lama gua diam merasa tak perlu cinta, dia hadir bagaikan bahan bakar yg membuat Lokomotiv usang bergerak menjalankan mesinnya.
Memandangnya dari jauh ketika sekolah. Cuma itu keberanian gua, gak pernah berani untuk sekedar tanya nama atau bahkan kontak teleponnya seperti kebanyakan film-film abg sekarang.
Dari kejauhan yg selalu gua perhatikan dia begitu manis senyumnya, haha andai itu untuk gua.
Tanya kesana-kemari tanpa membawa alamat palsu, akhirnya gua tau namanya. Iya, hanya ingin tau NAMA.
Pernah ketika class meeting (ajang olahraga antar kelas) gua gak lagi ngeliatin dia dari kejauhan, dia persis ada dihadapan gua, di tim futsal cewe yg sebelumnya gak gua nyangka dia ikutan, melawan tim cewe kelas gua yg dimana gua jadi pelatihnya 😀
Dan tim gua kalah. Entah pelatih macam apa yg seneng melihat tim asuhannya kalah.
Gua terus begitu, tak pernah ada keberanian sampai akhirnya lulus sekolah.
Sampai ketika gua tau ada temen (cewe juga) gua yg sekelas sama dia dan gua anggap cukup dekat dengannya. Gua minta nomor handphonenya, gua gak minta KTP, KK, SKCK atau apa enggak.
Perlu berhari-hari untuk sekedar sms kosong ke dia. Beberapa hari kemudian ada balasan darinya "Ini siapa? " Gua kaget, gua panik, gua seneng meski sms nanya siapa kaya presenter kuis bola tengah malem, syukur-syukur kalo dapet tivi wkwk
Gua sms-an waktu itu, iya sms. Karena waktu itu sms masih sangat eksis dari peradaban dunia dan adalah satu-satunya media buat gua bisa dekat dengannya, mungkin cuma gua yg menganggap seperti itu karna gua emang belum punya android haha. Yaa beda cerita kalo gua berguru sama mak lampir, gua cuma tinggal taruh air dibaskom semua kegiatan dia bisa gua pantau, uuuh so suit.. 💏
Enggak begitu lancar tapi tetap pada koridor yg gua inginkan untuk tetap berusaha dekat dengannya. Cukup lama dengan intensitas percakapan yg rendah gak bikin gua putus asa. Dari situ gua coba meraba wanita seperti apa dia yg bisa buat gua jatuh hati. 💓
Dia mandiri, dia kuat, dia luar biasa semangat hidupnya. Berbanding terbalik dengan gua yg pemalas, gak mau ambil pusing, dan yaaa begitu adanya Haha
Sampai akhirnya sms gua gak pernah dibales, dan gagal terkirim, nomornya gak aktif alias ganti kartu ternyata.
Bisa dibilang lama sampe gua kembali bisa brkomunikasi dengannya, dengan segala cara itu gua berhasil dapet kontaknya kembali.
Semakin lama gua semakin suka, meski dia dingin susah ditebak. Mungkin dia gak tau kalo gua sering nongkrongin kampusnya cuma buat liat dari jauh macem sniper, iya dari jauh karna gua gak berani sekedar say hay ke dia. 😔
Rasa ini semakin begitu hebat membara, gua yg bodoh gak tau dengan cara apa mengungkapkannya ini.
Gua beranikan diri gua bilang semuanya ke dia, dan disini pergolakan hati hadir. Dia tidak bilang tidak, tapi karna hatinya sudah lebih dulu dihiasi lelaki lain begitu dia bilang. gua harus diam berfikir cara untuk mengelola perasaan ini seperti apa.
Gua yg keras kepala gak percaya kalo dia sudah memiliki lelaki lain sebelum mata kepala gua sendiri yg liat. Gua terus memilahara perasaan gua meski gua merasa penolakan nyata bakal hadir.
Terus-menerus itu yg gua lakuin, semakin keras gua berusaha meyakinkannya semakin sering dia buat gua memunguti rasa ini yg hancur karnanya. Rasa itu yg memang benar-benar gua jaga, yg gua pelihara, sampai ketika retina mata gua melihat jelas dia dengan lelakinya. 💔💔💔
Gua diam, gua bertanya apa yg sedang gua lakuin disini, semuanya gak seperti ini sebelum dia hadir difikiran gua. Sakit hati yg seakan membuka luka lama, membuka luka yg hampir buat gua gak percaya sama CINTA sebelum gua kenal dia.
Apa cukup gua sampai sini? Hemm